Senin, 06 Februari 2012

Segar Manis Es Tebu Tebu

Segar Manis Es Tebu Tebu
Tumbuhan yang satu ini menjadi menarik untuk dibicarakan. Jombang sendiri adalah salah satu daerah penghasil tebu yang cukup besar. Semula yang banyak kita tahu, tebu adalah tumbuhan yang diolah menjadi gula pasir. Dengan semakin berkembangnya wawasan, akhir-akhir ini tebu tidak semata diolah menjadi gula pasir, mulai kita temukan beragam olahan dari tebu, salah satunya adalah diolah menjadi minuman.


Es tebu. Dimana-mana sekarang gampang sekali kita jumpai penjual es tebu. Di deretan jalan di Jombang sendiri tiap beberapa meter dapat kita temui penjual es tebu. rasanya yang khas dengan manis alami begitu segar dinikmati. Seperti salah satu penjual es tebu yang mangkal di Trotoar Jalan Kusuma Bangsa, Mbak Wulan. Ibu dari seorang putri yang tinggal di Gang Masjid ini setiap harinya menggelar jualan es tebu dari jam 10.00 hingga Isya’ tiba. Menjual es tebu adalah pilihan yang diambil Mbak Wulan dengan mengorbankan pekerjaan sebelumnya. Mbak Wulan awalnya adalah penjaga salah satu toko di Pasar Citra Niaga, saat melihat di samping toko ada penjual es tebu, beliau tertarik dan akhirnya keluar dari pekerjaan menjaga toko untuk membuka usaha es tebu.


Sudah satu tahun ini profesi menjual es tebu dijalani oleh Mbak Wulan. Setiap hari, sedikitnya diperlukan 50 Kg tebu untuk jualan. Dengan harga tebu per Kilogram sebesar Rp.85.000,00 Mbak Wulan memperoleh paling sedikit Rp.100.000,00 setiap harinya. Tebu itu sendiri diperoleh Mbak Wulan dari Istana Tebu di Mojongapit. Modal untuk membuka usaha es tebu sendiri diakui Mbak Wulan menghabiskan dana sekitar 3,5 juta. Dana yang paling besar adalah pembelian mesin giling tebu yang mencapai nominal 2,4 juta. Mesin yang menggunakan bahan bakar bensin ini per harinya menuntut satu liter bensin untuk bekerja.


Pembuatan es tebu sendiri sebenarnya simpel. Tebu di kupas, dibelah menjadi dua kemudian digiling. Sari tebu yang diperoleh dengan menggiling tinggal ditambah dengan es batu maka tersajilah es tebu yang manis segar. Hemmm……..! Saat ditanya apakah punya keinginan untuk beralih usaha yang lain? Dengan spontan Mbak Wulan mengatakan tidak. “Ini saja, malah ini saya ingin membangun warung biar tidak angkat-angkat mesin gilingnya.” Iya, memang selama ini setiap harinya Mbak Wulan membawa mesin giling tebu dengan menggunakan becak bapaknya.



Banyaknya pedagang es tebu tidak membuat Mbak Wulan takut tersaingi jualannya. Mbak Wulan mempunyai trik sendiri untuk mempertahankan pembelinya. “Yang penting jaga mutu, dan harga,” Ujar Mbak Wulan yang menjual es tebunya dengan harga Rp.1000,00 per bungkusnya. Yupz….. dengan uang Rp.1000,00 kita sudah dapat menikmati es tebu yang manis dan segar.[Syilvi]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar